Monday 22 November 2010

Tugas bahasa indonesia2

TUGAS BAHASA INDONESIA
Ngamuk di Depan Polsek Pandan, Tumbu Lase Tewas Didor
TAPTENG-Aksi brutal Tumbu Aro Lase (50), warga Hajoran, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah yang membunuh seorang warga dan melukai beberapa orang lainnya, terhenti setelah ia tewas ditembak Aiptu Bona Siregar, Sabtu (20/11) siang, di depan Mapolsek Pandan. Namun Aiptu Bona saat ini kritis karena mengalami luka serius akibat dibacok dan ditombak Tumbu.
Kapolres Tapanuli Tengah (Tapteng), AKBP Dicky Patrianegara kepada METRO TAPANULI (grup Sumut Pos), Sabtu (20/11) mengatakan pihaknya masih menyelidiki motif pembunuhan yang dilakukan Tumbu Aro Lase terhadap seorang warga, Yoliso Lase (39). Pelaku juga mengamuk dan menombak satu anggota polisi.
Diceritakan Kapolres, tersangka Tumbu Aro Lase mendatangi Mapolsek Pandan sekitar pukul 14.00 WIB, setelah sebelumnya terjadi perkelahian antara dirinya dengan sejumlah warga. Di Mapolsek Pandan, pelaku sempat cekcok dengan Aiptu Bona Siregar. Tersangka kemudian mengamuk dan membacok serta menombak Kanit Patroli Polsek Pandan tersebut. Karena diserang dan terluka parah, Bona membela diri dan menembak pelaku.
“Sejauh ini kita masih menyelidiki motifnya. Namun penembakan oleh anggota kita sudah sesuai prosedur. Di mana saat itu anggota terluka dan hendak menyelamatkan nyawanya. Hingga kini kondisi anggota kita masih kritis,” ujar Kapolres.
Informasi dihimpun METRO di lapangan, kejadian itu berawal saat terjadi perkelahian antara Tumbu Aro Lase dengan tetangganya Everoni Zaluwu (26), Sabtu (20/11) sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu, Tumbu Lase mengamuk. Ia mengejar Everoni Zaluwu dengan tombak dan parang. Warga lainnya, Yoliso Lase, Fagesi Zebua, Elang Bugis, Sofani Gea (30), yang berusaha melerai keduanya juga jadi sasaran amuk Tumbu Aro Lase.
Warga kemudian kabur. Namun saat itu, Yoliso Lase didapati tewas setelah mengalami luka bacok di kepala, pelipis kanan, punggung, dan luka tombak di lambung kiri.
Warga kemudian melaporkan kejadian itu kepada kepling setempat, Yareli Mendrofa. Oleh Kepling, warga yang tengah mengalami luka akibat amukan Tumbu Aro Lase dibawa ke RSU Pandan, dan kejadian itu dilaporkannya ke Mapolsek Pandan.
Ternyata Tumbu Aro Lase masih belum puas. Ia kemudian mendatangi Mapolsek Pandan yang berdekatan lokasinya dengan RSU Pandan dengan niat ingin menghabisi Everoni Zaluwu dan warga lainnya. Setibanya di Mapolsek Pandan, Tumbu tidak mendapati Everoni Zaluwu dan warga lainnya.
Tumbu yang kesetanan dan masih menenteng tombak serta parang yang berlumur darah lalu menghampiri dan mengamuk di depan pos jaga Polsek Pandan yang dijaga dua orang petugas kepolisian, yakni Aiptu Bona Siregar dan Aiptu Syarial.
Aiptu Bona Siregar yang kala itu berada di Mapolsek berusaha menenangkan Tumbu Lase. Namun Bona justru menjadi sasaran amuk pelaku. Seperti kesetanan, dengan membabi buta Tumbu Lase menombak dan membacok Aiptu Bona Siregar.
Berusaha membela diri, Bona kemudian menembak perut dan dada Tumbu Lase.
“Saya tidak tahu bagaimana kejadian penembakan dan pembacokan antara Tumbu Aro Lase dengan Aiptu Bona Siregar, karena saat itu saya di RSU membawa warga yang menjadi korban. Saya melihat ke depan Mapolsek setelah mendengar ada 4 kali suara tembakan. Ternyata pelaku dan polisinya sudah tergeletak di depan Mapolsek, tepat di jalan menuju masuk Mapolsek, atau di dekat tembok,” terang Kepling Yareli Mendrofa kepada METRO, sembari menceritakan kejadian awal.
Dilaporkan, Aiptu Bona Siregar mengalami luka bacok dan tombak di kepala, rusuk kiri-kanan, kaki kiri, dan putus jari kelingking kiri. Dia masih dirawat di RSU FL Tobing Sibolga. Sedangkan Tumbu Lase sendiri tertembak tiga kali di bagian perut dan satu di dada.
Sementara korban lainnya, Fagesi Zebua, Elang Bugis dan Sofani Gea juga mengalami luka-luka serius dan hingga kini masih dirawat di RSU Pandan. Everoni Zaluwu yang dibawa ke RSU FL Tobing mengalami luka tusuk di rusuk kiri dan luka di lengan dan telapak tangan kiri. Dan Yoliso Lase akhirnya juga tewas setelah mengalami luka bacok di kepala, pelipis kanan, punggung, dan luka tombak di lambung kiri. (mora/smg)
1. Bona kemudian menembak perut dan dada Tumbu Lase
S P O K

2. Karena diserang dan terluka parah, Bona membela diri dan menembak pelaku.
Anak kalimat induk kalimat

3. Pelaku juga mengamuk dan menombak satu anggota polisi.
*kalimat diatas ter masuk kalimat majemuk setara penggabungan karena menggunakan kata penghubung dan.

4. Tersangka kemudian mengamuk dan membacok serta menombak Kanit Patroli
S P K

Polsek

5. Tersangka kemudian mengamuk dan membacok serta menombak Kanit Patroli Polsek
*Kalimat diatas termasuk kalimat majemuk setara urutan waktu karena menggunakan kata penghubung kemudian.

6. Ternyata Tumbu Aro Lase masih belum puas
kalimat diatas termasuk kalimat tanpa subjeck jadi pembetulkannya adalah dengan menghilangkan kata ternyata:
Tumbu Aro Lase masih belum puas

7. Warga kemudian melaporkan kejadian itu kepada kepling setempat
**Kalimat diatas termasuk kalimat majemuk setara urutan waktu karena menggunakan kata penghubung kemudian

8. Sementara korban lainnya, Fagesi Zebua, Elang Bugis dan Sofani Gea juga mengalami luka-luka serius dan hingga kini masih dirawat di RSU Pandan.
*kalimat diatas ter masuk kalimat majemuk setara penggabungan karena menggunakan kata penghubung dan.

9. Setibanya di Mapolsek Pandan, Tumbu tidak mendapati Everoni Zaluwu dan warga
induk kalimat anak kalimat

lainnya.

10. Sedangkan Tumbu Lase sendiri tertembak tiga kali di bagian perut dan satu di dada.
*kalimat diatas ter masuk kalimat majemuk setara berlawanan karena menggunakan kata penghubung sedangkan, tetapi juga terdapat kalimat majemuk setara penggabungan karena menggunakan kata penghubung dan.

mohon maaf bila ada kesalahan.